Friday, April 23, 2010

Kebalikan dari Kebalikan

Awalnya harapan,
merayap, melangkah, dan berjalan seiring dengan waktu harapan itu mulai tabu. tanpa tahu kemana jari kaki itu melangkah mengikuti alur pemikiran. dunia baru, suasana baru, semuanya serba baru, bukan untuk dinikmati akan tetapi lebih cocok untuk dikaji. inilah yang akan saya angkat untuk dijadikan artikel tulisan di blog saya ini. sebagai orang awam, orang desa yang melanjutkan pendidikan dipinggiran ibu kota mungkin sudah wajar jika mengalami kesulitan dalam beradaptasi terutama dalam mensinkronkan pemikiran yang saya dapatkan sendiri dari pendidikan etika dan agama dikampung nan jauh disana dengan tingkah polah orang orang kota (yang menurut pendapat saya hanyalah orang sok2an). aku tak kenal banyak dengan mereka, tapi sedikit tahu tentang pemikiran mereka).............. (continue)

0 comments:

Post a Comment

Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More