Sobat, sekarang saatnya memperkenalkan aksara Sunda. Saat ini penggunaan aksara Sunda sudah sulit ditemukan, kecuali di Plang-plang petunjuk atau nama Jalan Raya. Itupun hanya sepintas saja, karena kita tidak memahamai bagaimana cara membaca tulisan tersebut. ironis sekali bahwa selama menempuh pendidikan sejak Sekolah Dasar hingga sekarang, saya tidak pernah sama sekali mengecap pelajaran yang mengajarkan aksara Sunda. Padahal mata pelajaran bahasa Sunda ada lho,.. Berbeda dengan Aksara Jawa yang diajarkan dan masih sampai saat ini. berangkat dari kekhawatiran tersebut. Pembaca mesti tahu, bahwa upaya penghilangan aksara sunda dilakukan oleh
kolonial Belanda untuk menghilangkan identitas kesundaan. apakah kita sebagai orang sunda rela jika kita harus kehilangan identitas kita sendiri? tidak bukan?! kalau bukan kita sendiri yang melestraikan, siapa lagi. maka saya terketuk untuk merepost kembali aksara sunda. walaupun upaya ini sederhana tapi mudah-mudahan pembaca tidak terlalu bengong saat melihat aksara sunda. ok deh kita mulai paparannya.. Cekibrottt ->>
Sunda Baku merupakan hasil penyesuaian Aksara Sunda Kuna yang
digunakan untuk menuliskan Bahasa Sunda kontemporer. Penyesuaian itu
antara lain didasarkan atas pedoman sebagai berikut:
- bentuknya mengacu pada Aksara Sunda Kuna sehingga keasliannya dapat terjaga,
- bentuknya sederhana agar mudah dituliskan,
- sistem penulisannya berdasarkan pemisahan kata demi kata,
- ejaannya mengacu pada Bahasa Sunda mutakhir agar mudah dibaca.
Dalam pelaksanaannya, penyesuaian tersebut meliputi penambahan huruf
(misalnya huruf va dan fa), pengurangan huruf (misalnya huruf re pepet
dan le pepet), dan perubahan bentuk huruf (misalnya huruf na dan ma).
Sistem penulisan Aksara Sunda Baku
Aksara Swara
= a |
= é |
= i |
= o |
= u |
= e |
= eu |
Aksara Ngalagena
= ka |
= ga |
= nga |
= ca |
= ja |
= nya |
= ta |
= da |
= na |
= pa |
= ba |
= ma |
= ya |
= ra |
= la |
= wa |
= sa |
= ha |
Rarangkén
Berdasarkan letak penulisannya, 13
rarangkén dikelompokkan sebagai berikut:
- rarangkén di atas huruf = 5 macam
- rarangkén di bawah huruf = 3 macam
- rarangkén sejajar huruf = 5 macam
a. Rarangkén di atas huruf
|
panghulu, membuat vokal aksara Ngalagena dari [a] menjadi [i].
Contoh: = ka → = ki.
|
|
pamepet, membuat vokal aksara Ngalagena dari [a] menjadi [ə].
Contoh: = ka → = ke.
|
|
paneuleung, membuat vokal aksara Ngalagena dari [a] menjadi [ɤ].
Contoh: = ka → = keu.
|
|
panglayar, menambah konsonan [r] pada akhir suku kata.
Contoh: = ka → = kar.
|
|
panyecek, menambah konsonan [ŋ] pada akhir suku kata.
Contoh: = ka → = kang.
|
b. Rarangkén di bawah huruf
|
panyuku, membuat vokal aksara Ngalagena dari [a] menjadi [u].
Contoh: = ka → = ku.
|
|
panyakra, menambah konsonan [r] di tengah suku kata.
Contoh: = ka → = kra.
|
|
panyiku, menambah konsonan [l] di akhir suku kata.
Contoh: = ka → = kla.
|
c. Rarangkén sejajar huruf
|
panéléng, membuat vokal aksara Ngalagena dari [a] menjadi [ɛ].
Contoh: = ka → = ké.
|
|
panolong, membuat vokal aksara Ngalagena dari [a] menjadi [ɔ].
Contoh: = ka → = ko.
|
|
pamingkal, menambah konsonan [j] di tengah suku kata.
Contoh: = ka → = kya.
|
|
pangwisad, menambah konsonan [h] di akhir suku kata.
Contoh: = ka → = kah.
|
|
patén atau pamaéh, meniadakan vokal pada suku kata.
Contoh: = ka → pamaeh = k.
|
Angka
= 1 |
= 2 |
= 3 |
= 4 |
= 5 |
= 6 |
= 7 |
= 8 |
= 9 |
= 0 |
Dalam teks, angka diapit oleh dua tanda pipa | ... |.
Contoh:
|| = 240
*sekian, semoga bermanfaat